*postingan ini dibuat dengan membajak tab adik saya secara diam-diam,hehe:D*
Beberapa hari yang lalu, saya melakukan sesuatu yang (sepertinya) tidak perlu dilakukan. Namun karena terlanjur kesal dan kehabisan akal untuk get over it, saya sedikit tega jadinya. Ter pak sa.
Sebut saja Mr.X, 23 tahun.
Beberapa bulan lalu, ada seorang teman saya mengatakan bahwa ada yang ingin berkenalan dengan saya. Seperti biasa, respon saya selalu positif bila ada yang ingin berteman. Sesaat kemudian ada kontak baru yang masuk ke daftar kontak bbm saya.
Semua baik-baik saja, hingga satu momen Mr.X mengajak saya keluar. Saya ragu awalnya. Namun setelah dipikir-pikir, apa salahnya toh. Singkat cerita, kami memutuskan untuk nonton satu film di 21. Saya lupa judulnya apa. Jujur, i didn't really enjoy the movie. Buktinya, saya bahkan tidak ingat judulnya. Namun saya masih punya sedikit perasaan menghargai ajakan dari Mr.X ini. So i pretended to be so excited with the movie. Ouch. 2 jam yang dingin dan menyiksa batin :(
Ternyata tidak cukup sampai di situ saja. Mr.X mungkin merasa mendapat semacam angin segar karena saya bersikap sangat positif kepadanya. Padahal, pada kenyataannya saya bersikap positif kepada siapapun. Mr.X menjadi lebih getol dan rajin menyapa saya di bbm, setiap hari, setiap jam. Ajakan keluar pun makin sering, namun saya selalu mempunyai alasan untuk tidak merespon ajakannya itu. Entah keluar makan siang, nonton, jalan, apa lah. Saya tidak mau.
Mengapa saya tidak mau? Karena saya sudah memutuskan untuk pensiun dari dunia PHP terhitung Januari 2013. Saya merasa sudah saatnya berhenti bermain-main dengan perasaan orang lain, dan memang sudah saatnya untuk lebih mengerucutkan tujuan-tujuan hidup saya agar lebih fokus ke depan. Saya dari awal sudah tahu, pasti ujung-ujungnya begini. Ujung-ujungnya saya pusing sendiri. Ujung-ujungnya orang lain sakit hati. Dan ujung-ujungnya saya tidak menemukan orang yang saya cari selama ini. Hiish. I hate this part.
Tidak sulit untuk mengetahui perasaan Mr.X kepada saya. Terlihat jelas. Terpampang nyata di jidat. Mr.X di mata saya adalah seseorang yang masih bersikap seperti anak kecil, dan mempunyai level PD agak di atas rata-rata. Maksudnya di sini adalah terkadang dia berlebihan... Namun bukannya senang, saya malah semakin sakit kepala dibuatnya. Pernah suatu hari, tepat sehabis mandi sore, ada bbm masuk dari Mr.X yang berisi pertanyaan stardard : lagi apa, di mana? Saya jawab dengan balasan standard juga : di rumah, mau ke pasar sebentar, isi ulang galon. Memang pada hari itu, mama saya menyuruh saya ke pasar sebentar untuk isi ulang galon air minum. 5 menit kemudian, dia sudah ada di depan rumah. Saya kaget setengah mati. Saya tanya untuk apa dia datang ke rumah saya sore-sore padahal saya tidak sedang ingin menerima tamu. Di luar dugaan dia bilang..
"kalo gak didatengin ke rumahnya langsung, gak bakal bisa ketemu. Yok berangkat sekarang.."
"Ha? Ke mana?"
"Isi galon.."
"Ha? Ke mana?"
"Isi galon.."
Saya serasa ditimpuk batu bata.
It's getting serious now. Saya yang serius untuk segera ambil keputusan. Terlebih lagi Mr.X ini makin sering mengumbar kata-kata non-pertemanan seperti "kangen" atau "aku siap kok jadi imam kamu" dan lain-lainnya. Tidak lupa ditambah emoticon ({})... What is going on?! Aarrgh.
Daripada saya sakit kepala terus-terusan, akhirnya saya sudah beberapa minggu ini tidak merespon bbmnya layaknya beberapa bulan lalu. Saya sengaja menghindar. Saya tidak tahu harus bagaimana untuk mengatakan bahwa saya bukanlah orang yang dia cari. It's been sooo useless. I'm not worth waiting.
Kata-kata ababil seperti "helloo..we are not couple" atau "ampun deh, kok masih ada spesies GR kayak gini siih" sering sekali melintas di kepala saya. Dan saya merasa terbebani secara moral. Ini harus segera di-skak mat!
Akhirnya otak iseng saya bekerja setelah sekian lama vakum. Di puncak rasa penasarannya terhadap saya, saya mengirimkan sebuah foto tangan kiri saya, yang mana di jari manisnya ada cincin. Dan seperti yang saya perkirakan, Mr.X mengira saya sudah dilamar atah tunangan. Hihi memang dasar pikiran masih labil dan kekanak-kanakan, langsung berasumsi sendiri. Dari situ saja sudah terlihat bagaimana pola pikirnya. Tsk!
Faktanya, saya belum tunangan dengan siapapun ya. Masih mau jadi single happy. Dan cincin itu adalah hadiah dari tante saya :D
Later, saya sempat cek twitter dan lihat timeline Mr.X.. Saya minta maaf ya, Mr.X. Ini memang sudah seharusnya saya lakukan demi kebaikan kedua pihak. Let's just be friend.
*Nb : semoga postingan ini tidak dibaca oleh Mr.X, ya Allah. Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar