Minggu, 19 Juni 2011

kangen

tiga minggu stay di Baturaja benar-benar berkesan bagi saya. hwaa saya kangeeeeen..  i really do!

kangen michelle, partner bobo saya..kemana-mana berdua, nungguin saya mandi, nemenin saya makan, beliin saya buah-buahan ketika saya sakit, selalu menghibur ketika saya galau, suka motret, dan setia membukakan kunci pintu kamar saat saya baru pulang tengah malam.. haha, ternyata saya merepotkan sekali jadi orang ya =P michelle yang badannya terbuat dari besi alias gak pernah capek walau bagaimanapun keadaan di sana.. saluuutt! sangat bertolak belakang dengan saya yang loyo ini. kosakata "pong pong", "tembikai", "bobok", "giler", "emang gue bermasalah sama loe?" sangat in ketika itu, hahaha lucu sekali..

kangen kak andrwe, partner in crime saya dan michelle..penghuni kamar sebelah yang selalu eksis di tiap jepretan kamera! hahaha..kocak sekalii. tapi cerita mengenaskan ketika di sana adalah saat kak andrwe baru sadar bahwa pakaian dalamnya hanya tinggal yang dia pakai sekarang! hwoahahaha..ngakak mampus kita dibuatnya. atas dasar kemanusiaan, saya dan michelle menemani kak andrwe ke ramayana buat nyari pakaian dalam! parahnya, dia membutuhkan waktu hampir satu jam dan naik turun eskalator DEMI mendapatkan harga pakaian dalam lebih murah beberapa ribu rupiah saja! ajaib..

kangen kak ilham, sang penyedia logistik :D "kak,minta popmie dong.." | "ambil aja.." | "kak, minta buah doong.." | "ambil aja..ada apel, jeruk sama pear.." | "kalo kopi kak?" | "ada..ambil aja.."| hahaha..bener-bener deh ahh..berasa doraemon, apa aja ada,ckck..hehe. kak ilham juga berperan besar nih dalam kelancaran transportasi karena kak ilham satu-satunya yang biasa nyetir ke luar kota, jadinya pas mau jalan-jalan, kak ilham selalu didaulat jadi sopirnya..coba kalau saya yang jadi sopir, pasti gak ada yang mau berangkat :P

kangen kak iman, yang suka ngasih kode-kode rahasia haha. "Di, ada nggak?" | "hah? apaan kak? pasien? ya ada lah.." | "lemper Di..laper gue.." | *garuk kepala. kakak yang satu ini emang agak unik ya, bawaan laper terus. suka tiba-tiba nongol dan tiba-tiba hilang. di saat saya lagi jumpalitan nyari pasien untuk ujian, kak iman malah ketawa ketawa gak jelas.."pake lipstik sama bedak, Di..jangan lupa ya.." zzz siaaal :D kak iman juga yang menghandle saya total ketika saya sakit huhu, makasih banyak ya kak..

kangen kak pipit dan kak yin, partner cerita dan gosip di bilik kamar sebelah hihi. mereka berdua kemana-mana selalu bareng. waww..tak terpisahkan. senang deh bisa sama-sama mereka, walau cuma 3 minggu. kak pipit dan kak yin juga yang me-rumple leed saya ketika fase akut sakit saya, yang kemudian ditegakkan sebagai tersangka DBD. haiisshh.. kangen sekali..

kangen geng "joooms" yang berisikan kak winda, kak ulva, kak okky, dan kak heni. kalau lagi kumpul, pasti heboh satu kamar! apalagi kak winda yang suka bikin sensasi haha. sering geleng-geleng kepala saya dibuatnya. sharing tentang make-up, love life, dan sampai jamur kulit pun jadi menyenangkan :) hmm..

kangen kak jaya dan sahara, perpanjangan tangan dari Tuhan yang telah menyelamatkan saya dari kondisi minim air hehe. makasih ya ara tumpangan kamar mandinya. kak jaya, makasih untuk tebengan dan segala bantuannya selama di baturaja,hehe sangat berkesan dan sangat membantu. next time if i have chance, i'll pay it back :)



sukses untuk kita semua :)


miss you all, my family


ting tong

seharian ini saya galau di rumah. bukan lantaran tidak ada kerjaan, namun pikiran saya seperti "mengambang" entah dimana. saya menjadi tidak fokus. susah berkonsentrasi. susah ngapa-ngapain. makan salah. tidur salah. nonton tv salah. ngenet pun jadi salah. hahh..benar-benar aneh..

sejujurnya, semenjak bahasan saya dan badboy pada sabtu dini hari mengenai anak kembarnya mengusik pikiran saya. saya juga heran, tak pernah sebelumnya saya merasa se-terganggu ini. sepertinya saya..

ehm.. i think by now i am starting to think about marriage and building a family :) it'll be so sweet..

saya berpikir, sudah hampir 22 tahun saya hidup, namun baru kali ini jiwa (mungkin bisa disebut) keibuan saya pelan-pelan muncul. ya, benar-benar ajaib si badboy itu. setiap pembicaraan selalu menginspirasi saya. padahal siapa dia? toh cuma badboy (luar) biasa.


badboy..i heart youuu!!


 

Sabtu, 18 Juni 2011

bad boy turns into a good father

semalam saya bertukar cerita dengan seorang bad boy. yaah, bukan bad boy dalam arti "bandit pasar" ataupun "preman" ya, tapi saya mengistilahkan bad boy di sini karena untuk ukuran seseorang yang well-educated, dia memang mempunyai level ke-badung-an agak di atas rata-rata, hehe =P

well, sebetulnya saya terkesan dengan bahasan kami semalam. mengenai keluarga kecil yang ia bangun sekitar lima tahunan terkahir. saya tahu sekali bagaimana repotnya dia membagi waktu antara karir-pendidikan-keluarga agar berjalan pada satu sumbu secara bersamaan. dan saya juga tahu betapa tersiksanya dia harus tinggal berjauhan dengan keluarga kecilnya itu. tapi, selama ini, semua hal "manusiawi" seperti itu tertutupi oleh ke-badung-an dia yang selama ini tampak di permukaan, makanya saya sangat terharu ketika membahas mengenai keluarganya.

yang selama ini saya kenal, badboy adalah seseorang yang "masa bodoh" dengan urusan orang lain. tidak pedulian. cuek bebek. loe-loe, gue-gue. namun, semalam semuanya berubah. saya seperti tidak mengenali dengan siapa saya sedang bercerita. dia merasa menyesal dan sayang sekali tidak dapat mengikuti step demi step perkembangan anak kembarnya setiap hari. tahu-tahu sudah mau sekolah ke playgroup. tahu-tahu sudah bisa ini-itu. tahu-tahu sudah tumbuh besar. sedih sekali rasanya menangguhkan keinginan untuk berkumpul dengan keluarga demi karir dan masa depan anak-anaknya. padahal di setiap harinya dia mengabdikan diri untuk mengupayakan perbaikan kesehatan anak-anak orang lain (yang bahkan tidak ada yang dia kenal). miris sekali, pikir saya suatu saat. apa boleh buat, satu-satunya cara adalah dengan bolak-balik Palembang-Lampung setiap weekend demi memeluk dan berkumpul bersama walaupun hanya satu hari.

oh my goodness..saya tidak pernah mengetahui bahwa ada sedikit rasa bersalah dan kesabaran luar biasa pada diri seorang badung seperti dia. ternyata..

badboy yang selama ini saya kenal, semalam menunjukkan sosoknya sebagai seorang ayah yang baik, bertanggung jawab, dan mengupayakan yang terbaik untuk keluarganya. saya salut. benar-benar salut. jarang saya menemui orang seperti ini.


badboy turns into a good father             -  (thanks to Michelle Eng Mi Lin for the term :P )

Sabtu, 11 Juni 2011

yang pertama selalu berkesan

~
saya membuka laptop..membuka folder mp3, dan lagu The Hardest Day langsung terlihat lebih menyolok dari deretan judul lagu yang lain.. saya memakai headphone dan mulai mendengarkan. ya, lagu ini pernah menjadi bagian dari perjalanan saya.. i love those moments, i love this song, i love the people around me, and i love your kindness to me. saya ingat, lagu ini pernah mengalun di dalam mobil yang saya dan orang-orang yang saya cintai pakai ketika kami, dengan penuh rasa memiliki, mencari santap malam hingga hampir keluar kota..ya, hanya untuk mencari santap malam.. *gonna miss you guys*
~


selalu bingung harus mulai menulis dari mana. saya tiba tiba saja ingin menuliskan cerita-cerita selama saya kurang lebih dua bulan menjalani kepaniteraan senior di bagian ilmu kesehatan anak di RSMH. air mata sedih maupun bahagia sudah keluar dari pelupuk mata saya. keadaan dunia yang hampir jungkir balik karena saya super kelelahan dan sangat membutuhkan waktu tidur walaupun hanya beberapa menit saja juga sudah saya rasakan. nafsu makan saya yang meningkat secara gila-gilaan namun berat badan saya justru turun hingga 5 kilo juga pernah terjadi (padahal saya hampir tiap malam makan satu bungkus nasi padang,ckck). semuanya di sini..

rotasi kepaniteraan saya dimulai dari departemen ilmu kesehatan anak. satu hari sebelum rotasi dimulai, saya terus terang tidak bisa tidur lantaran cemas..why? karena hampir seluruh koas yang sudah lebih dahulu "mencicipi" rumah sakit berkata "stase mayor yang paling berat adalah ilmu kesehatan anak" mati lah saya..saya masih sangat junior sudah dapat stase yang berat. tidaaaak! mata saya tak bisa terpejam malam itu..

hari perdana. selagi menunggu rombongan koas yang lain, saya sempat mengobrol-ngobrol sebentar dengan salah satu koas yang telah "digembleng" selama 2 bulan sebelumnya. dia hanya berkata "nangis-nangis deh kalian disini.." sambil senyum asem. what?! sebegitu menyeramkan kah?? makin mau copot jantung saya. masa bodoh amat lah, apapun yang terjadi ya jalani saja, pikir saya kala itu.

dan ternyata 3 jam dari perbincangan saya dengan koas sebelumnya tadi, saya sudah bisa merasakan dahsyatnya perputaran dunia di sini. semua harus serba cepat. serba cermat. serba gesit. serba teliti. serba perfect. serba ini dan serba itu. saya terus terang sudah menyerah pada hari pertama, rasanya saya belum terlatih untuk menghadapi stressor yang cukup besar seperti itu. wajar toh karena saya belum mempunyai pengalaman apa-apa dalam dunia per-koas-an. tapi, sepertinya setiap departemen tidak menerima alasan childish seperti itu. sekali anda bertitel koas, anda sudah harus siap dengan segala tanggung jawab yang ada, terhadap pasien, diri sendiri, dan orang lain. kurang lebih seperti itu lah.

seperti yang lainnya, saya juga kebagian jadwal jaga malam. yayy..jadwal jaga pertama saya adalah ruang neonatus (bayi yang berumur 0-27 hari). Tuhaan..apa ini? saya sumpah demi apa, benar-benar bingung ketika jam jaga mulai dan saya berhadapan dengan sekitar lebih dari 25 neonatus yang sedang butuh perawatan dan pengobatan ekstra teliti di sini. saya yang masih sangat "buta" hanya bisa berdoa beberapa menit dan berusaha menenangkan diri. saya bertanya kepada kakak residen di sana, dan order pertama saya adalah "dek, batasin cairan untuk bayi-bayinya ya.." jreng jreeng..mana saya tahu cara membatasi cairan? cairan apa yang dipakai? berapa tetesan infus permenitnya? dan sampai berapa lama cairan dibatasi? kalau cairannya berlebihan atau kekurangan, apakah yang bakal terjadi? bayi ini jam sekian harus dikasih infus jenis ini, bayi yang itu harus masuk transfusi sekian cc, bayi yang sana jangan sampai dehidrasi, bayi A jangan sampai hipotermi, bayi B harus dipantau tiap sekian jam, bayi C dipasang NGT (selang yang dimasukkan dari hidung langsung ke dalam lambung), dan lain lain. oh noo! satu lagi, saya selama ini berpikir bayi adalah manusia kecil yang menggemaskan. namun, di sini pandangan saya berubah total. saya baru kali ini melihat bayi dengan kadar bilirubin yang teramat tinggi sehinga sekujur tubuhnya berwarna kuning, benar-benar kuning seperti stabilo (i miss you, shifa. how are you 'lil baby?), bayi dengan meningo-encephalocelle (bagian otaknya ada di luar tempurung kepala), bayi prematur berusia 2 jam dengan gastroschizis, bayi-bayi sepsis (kadar kuman dalam darah yang teramat tinggi), bayi-bayi yang harus menerima transfusi PRC ataupun Tc sesegera mungkin.. oh tidak..saya tidak sanggup menyebutkan satu per satu. intinya adalah saya sangat merasa tertantang dan lama-kelamaan saya menyukai ruangan neonatus. saya bertemu dengan ibu-ibu bayi..kenalan, ngobrol-ngobrol, dan tak jarang saya menjadi tempat curahan hati mereka.. inilah yang bisa melegakan hati saya, ketika kita menyadari bahwa ternyata kita bisa menolong dan bermanfaat untuk orang lain.

di sini saya juga mendapat pengalaman berharga menyuntik imunisasi terhadap bayi-bayi yang baru lahir :) uwwoo..saya senang sekali! saya berhasil memberkan vaksin BCG yang mana harus disuntikkan intradermal (harus terlatih untuk menyuntik intradermal ataupun subkutan) di daerah deltoidea bayi mungil tersebut..saya amat sangat terharu! bayi ini adalah anak pertama bagi orangtuanya. benar-benar harapan dan impian orangtua. apalagi ketika melihat ekspresi bahagia dari kedua orang tua si bayi Rizki, rasa lelah saya tidak berarti apa-apa. itulah kepuasannya. saya ikut larut dalam euphoria keluarga kecil ini. "dedek kalau besar mau jadi dokter juga kayak tante..bisa ngobatin orang.." ya ampuuun saya hampir menangis ketika si ibu berbicara penuh harap kepada bayi Rizki! padahal yang saya lakukan bukanlah hal besar yang patut untuk diberikan apresiasi setinggi itu..

saya juga bertemu dengan bayi-bayi kurang gizi alias marasmur-kwashiorkor. ya Tuhan..maafkan saya, karena pada awalnya saya (maaf) merasa mual ketika melihat mereka untuk pertama kali. karena benar-benar tidak pernah terlintas di kepala saya bahwa di luar sana banyak sekali bayi-bayi dan anak-anak yang tidak seberuntung saya dalam bidang kesehatan dan juga gizi. bahkan untuk memegang saja, saya tidak berani. saya takut tulang belulang mereka remuk ketika saya pegang, karena mereka terlihat sangat rapuh dan tak berdaya. seperti hanya tulang dibalut kulit. ya seperti itulah kira-kira. 

saya juga puas menemui kasus kejang pada bayi, karena memang ternyata sangat sangat banyak dan sangat sangat sering pada bayi. saya sering merasa sebal kepada orangtua pasien karena mereka kurang peka dan paham terhadap kondisi anak mereka yang sudah terlalu sering kejang. hmm..mungkin itu menjadi tugas semua tenaga medis untuk memberikan edukasi yang prima kepada orangtua pasien, terutama ibu-ibu.

yang paling unik adalah saya menemui Dimas, pasien Duchenne Muscular Dystrophy. haha, saya sempat tergelitik untuk memvideokan cara Dimas bergerak dari posisi duduk ke berdiri, karena sangat unik (disebut Gower's sign). namun juga berbahaya, karena ketika sistem motoriknya terganggu, makan otot-otot pernapasannya juga akan direang berikutnya. sehingga akan... ah, semoga tidak.

dan pelajaran yang patut untuk saya ingat seumur hidup adalah betapa harus bersyukurnya saya karena terlahir normal, tidak kurang suatu apapun. karena baru di sinilah untuk pertama kalinya saya kontak langsung dengan penderita keganasan, yang mengharuskan mereka menerima kemoterapi dengan segala efek samping obat yang terkadang sangat sulit untuk dijelaskan. saya jujur, pertama kali bertemu dengan seorang anak kecil penderita retinoblastoma (silahkan cari sendiri gambarnya), saya benar-benar kaget dan takut. saya tidak tega membayangkan perasaan bocah kecil ini yang kehilangan penglihatannya, sedangkan saya masih sibuk mengurusi mau softlens warna apa saya dalam 6 bulan ke depan agar terlihat lebih menarik?? oh, sungguh tidak pentingnya saya. saya sangat suka bangsal hematologi. saya mencintai pasien-pasien di sana, keluarga mereka, suasana kekeluargaan mereka terhadap saya, dan senyuman bocah-bocah yang harus menghadapi kenyataan bahwa mereka pengidap kanker namun tetap ceria adalah obat yang paling ampuh bagi saya untuk tetap bisa bertahan. Sukoba dengan perutnya yang membesar. Faisal dengan kepala botak dan pipi gembul karena efek obat. Ewa dengan keadaan yang semakin memburuk dan harus dirawat di ruang isolasi. Vira yang selalu bermasalah ketika post-transfusi, yang sesaat sebelum meninggal, ibunya menangis dan berkata "nak..gak papa kalau meninggal..gak sakit.." (i'm totally crying). Siska dengan NHL dan sempat selaput pembungkus paru-parunya dipenuhi oleh cairan. Rico dengan tumor ususnya yang begitu menyiksa. Bagas dengan perdarahan aktif hampir setiap harinya. dan semua-semuanya tak bisa saya sebutkan satu persatu. dan mereka ketika ditanya, sakit apa kamu dek? mereka menjawab..leukemia T.T


dan percaya atau tidak, kepribadian saya perlahan-lahan berubah semenjak saya bertugas di rumah sakit. dulu, saya sangat apatis, apalagi terhadap anak kecil.. sekarang, saya sudah lebih bisa berempati kepada oarang-orang yang sedang menderita kesakitan. saya lebih menghargai momen berharga bersama orang-orang terkasih :)