Sekarang saya sudah tiba di bulan-bulan terakhir masa internship saya di Curup, Bengkulu. Alhamdulillah saya akhirnya bisa survive dan menjadi pribadi yang lebih tangguh setelah menjalani hal-hal buruk dan menyedihkan yang datang bertubi-tubi. Saya bersyukur mempunyai orang-orang yang bisa saya andalkan. I really appreciate what they've done to me for support.
Tak banyak yang tahu detil perasaan saya seperti apa. Dipertemukan dengan berbagai jenis watak dan sikap manusia yang jauh berbeda dengan yang selama ini saya temui. Kaget? Pasti.. Saya akui saya sempat drop dan berujung pada pilihan saya untuk memisahkan diri dari teman-teman yang lain dan tinggal sendirian di lingkungan yang sama sekali asing bagi saya. Tentu tidak mudah. Seumur hidup saya -23 tahun lebih- saya belum pernah tinggal berpisah dengan pkeluarga. Then everything changed. Saya, yang sangat bersahabat, lantas bertemu dengan orang-orang oportunis, licik, iri, pintar bohong, bermuka dua, pelit, mata duitan, dan sederet sikap ajaib lainnya. Tak perlu menyebutkan nama-nama (ya, lebih dari satu) di sini, yang jelas sudah sangat melekat pada diri saya bahwa saat ini adalah saat di mana saya harus bisa handle semua hal sendiri.
Now I know whom to love, whom to share with, and whom to avoid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar