hey, terus terang saya bosan dengan yang namanya "kampus" dengan segala tetek bengek yang ada dan terjadi di dalamnya. saya muak. saya jijik. dan saya ingin cepat-cepat keluar dari institusi gila ini.
namun, saya bisa apa? bahkan jika saya melakukan protes, tidak akan merubah sesuatu secara signifikan. inilah derita kaum minoritas. ah, bukan..kaum "junior" lebih tepatnya. saya sering bertanya-tanya apakah dari sekian ratus jiwa yang menuntut ilmu di institusi ini, hanya saya yang merasa stress dan tertekan atas segala ketidakteraturan dan ketidaksinkronan peraturan dan jadwal, serta kurikulum yang *astaghfirullah* sangat sangat sangat merugikan mahasiswa, baik dari segi fisik, materi, dan yang pasti finansial.
saya bukannya ingin menjadi si pengeluh. tapi beginilah memang adanya.
dan..
kau seperti datang di saat yang sangat tepat. seolah Tuhan tahu apa yang sedang saya butuhkan untuk menghibur hati saya yang yaaah begitu-begitu saja. saya sama sekali tidak pernah merencanakan hal ini. sama sekali!
bila boleh jujur, saya sungguh menikmati saat-saat mata saya mencuri pandang ke arahmu dari sela-sela kerumunan orang. dalam jeda sepersekian detik itu, hati saya lega karena kau masih ada di sana. dan saya merasa tentram.
terimakasih telah menjadikan saya sebagai salah satu orang kepercayaanmu sebagai tempat mencurahkan isi hati, walaupun terkadang yang saya rasakan justru sakit hati ketika kau begitu merona menceritakan tentang gadis yang kau cintai sejak lama. tak apa, yang penting saya masih bisa melihat kau tersenyum dari jarak yang amat dekat!
satu-satunya hal yang membuat saya sedih adalah waktu pertemuan kita tak akan lama lagi berakhir. dalam hitungan bulan, kita akan menjalani kehidupan masing-masing di jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. di saat itu, saya tak tahu kapan akan menemui kebahagiaan seperti ini lagi. sayang sekali rasanya, harus berpisah ketika baru ingin mengenalmu lebih dekat.
saya ingin memanfaatkan waktu yang tersisa untuk mengenalmu lebih dekat. bersedia menjadi sandaran ketika kau merasa letih dengan kehidupan. dan menjadi seseorang yang berada di sampingmu setiap hari.
saya tak mengaharap banyak. dengan begini saja saya sudah merasa sangat bahagia. bahagia dengan cara yang teramat sederhana.
melihat kau tersenyum merupakan doping yang paling mujarab, yang efeknya langsung saya rasakan detik itu juga. itulah sebabnya saya sebisa mungkin membuatmu tersenyum dengan segala cara. walaupun saya harus mempermalukan diri sendiri di hadapanmu.
tahukah kau, pagi ini saya sangat bersemangat membagi lagu-lagu kesukaan saya denganmu. tapi kau lupa membawa ponsel. saya kecewa sekali..hampir menangis karenanya. ya, karena kau lupa akan janjimu..
please..bahkan bila kau berkata "tetaplah di sini menghiburku.." maka saya tak kan beranjak selangkah pun!
beginilah saya. pada anda.