satu lagi pengalaman hidup orang lain yang saya jadikan pelajaran yang amat sangat berharga *saya bahkan menangis ketika menyaksikan kejadian ini*
pada hari itu, saya menyaksikan dengan miris betapa memprihatinkan pernikahan seorang wanita ( sebut saja Tiara ) dan seorang laki-laki ( sebut saja Dony ) yang terjadi "dadakan" karena Tiara sudah mengandung 5 bulan , buah akibat dari keintiman hubungan pacaran mereka berdua. Astaghfirullahal'adziim..
selama dalam perjalanan saya datang ke tempat akad nikah alakadarnya ini, kepala saya tak henti-hentinya berpikir keras. jantung saya berdegup kencang. pikiran-pikiran aneh menyelimuti akal sehat saya. bakal seperti apakah acara yang akan saya ikuti nanti?? untungnya saya masih bisa konsentrasi menyetir dengan baik.
sungguh bagi perempuan, pernikahan adalah momen paling penting dan berharga dalam hidup, karena dimulai dari sana, sang perempuan bisa menjadi benar-benar milik laki-laki yang ia cintai. tapi bagaimana dengan akad nikah Tiara dan Dony ini?? ya Tuhaan..saya mohon ampun atas kesalahan mereka berdua..
singkat cerita, saya sampai ke rumah tujuan kurang dari satu jam perjalanan. saya menyalami orang-orang yang berada di sana dengan raut muka bingung antara harus senyum hampa atau senyum bahagia, karena sumpah kondisi seperti ini sangat memilukan bagi saya dan juga orang tua di seluruh dunia.
saya menemui Tiara dengan hati deg-degan. jujur saya senang melihat orang menikah, namun tidak untuk kasus yang seperti ini. Tiara mengenakan gamis (ya, Tiara termasuk tipe perempuan yang berhijab panjang. can you even imagine that??! kill me! ) longgar dan kerudung biru. postur tubuh yang cukup membengkak membuatnya tampak tiga kali lipat lebih berisi ketimbang ketika terakhir saya bertemu dengannya. Tiara tertunduk malu tak tahu harus berbuat apa lagi, hanya pasrah menunggu eksekusi.
sekitar satu jam berikutnya, Dony dan rombongan datang. saya membatin dalam hati tuhaann..lelaki mana yang tega berbuat seperti ini?? saya harus menatap wajahnya lekat-lekat! dan benar, ketika saya melihat langsung sosok laki-laki yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya ini, hati saya bergejolak hebat. saya bahkan tak sanggup menuliskan deskripsi mengenai Dony. dari apa yang saya lihat, saya hanya bisa istighfar berulang-ulang. geram sekali hingga rasanya ingin saya tampar muka Dony! tapi tentu saja saya tidak benar-benar melakukannya.
penghulu siap. wali siap. saksi siap. calon pengantin siap. surat menyurat siap. akad nikah alakadarnya pun segera dimulai. saya menjadi salah satu saksi hidup yang menyaksikan momen ini.
terus terang, saya sedih melihat kenyataan pahit seperti ini. tapi nasi telah menjadi bubur, untuk apa disesali, yang penting bagaimana langkah ke depan harus lebih baik lagi.
pak penghulu memberikan sepatah dua patah kata sebagai pembuka acara. beliau menanyakan beberapa hal antara lain mengenai mas kawin.
ketika pertanyaan itu terlontar kepada pihak mempelai lelaki, Dony, suasana jadi riuh. lagi-lagi saya dikejutkan oleh sebuah kenyataan yang tak kalah memilukannya bahwa dari pihak mempelai laki-laki SAMA SEKALI TIDAK MENYIAPKAN MAS KAWIN! Astaghfirullahal'adziimm.. apa yang sedang terjadi?? saya sungguh prihatin melihat kondisi Tiara. saya tak bisa berkata-kata lagi.
pak penghulu berkeras harus disediakan mas kawin pada pernikahan ini, tak mau tahu bagaimana caranya. opsi awal yang diajukan dari pihak mempelai laki-laki adalah uang senilai seratus ribu rupiah. SAJA! alasan mereka adalah karena hanya uang sejumlah itu yang mereka punya. untuk kesekiankalinya saya ikut merasa hancur. saya tidak bisa membayangkan akan menikah dengan seseorang yang memberikan saya mas kawin selembar uang seratus ribu. astaghfirullahal'adziim..
opsi kedua adalah dilakukan diskusi lebih lanjut mengenai mas kawin, akhirnya deal bahwa mas kawin berupa cincin emas seberat 2 suku ( 1 suku = 6,7 gram ) namun dengan catatan dibayar hutang. tuhaaan..hancur hati saya mendengarnya!
kurang lebih kalimat ijab kabulnya menjadi seperti ini "saudara Dony, saya nikahkan engkau dengan saudari Tiara binti xxx dengan mas kawin cincin emas seberat 2 suku, hutang"
miris sekali..
hanya karena tak bisa menahan diri untuk perbuatan yang nikmat sesaat, banyak orang yang disusahkan pada akhirnya. Innalillahi..
dan pada momen ini air mata saya tumpah.
saya teringat ibunda Tiara yang saya yakin jauh lebih hancur lagi hatinya ketimbang saya. beliau yang sudah tak mempunyai sandaran kehidupan. beliau yang selama hidupnya menderita..
yang tersayang Tiara,
memang kita jarang berkomunikasi langsung, oleh karenanya aku tak dapat merangkul dan mengenalmu lebih dalam.
namun ada satu hal yang harus kau pahami, bahwa hidup tak berhenti pada cinta mati kepada seorang laki-laki yang belum menjadi suamimu sehingga kau rela melakukan apa saja yang ia minta padamu.
satu pesan terakhir yang kubisikkan padamu kemarin bahwa kau harus selalu ingat dengan tiang agamamu.
ketahuilah, dalam kesedihanmu, terdapat kesedihan ibundamu yang jauh lebih dalam lagi. tapi kau masih acuh terhadap beliau. di mana nuranimu?!
inilah jalan yang kau pilih, semoga kau bahagia di Kalimantan.
*semoga saya bisa menghargai diri sendiri dengan baik. amiin.