Senin, 16 Agustus 2010

ku dengar

hari itu, dalam jarak yang sangat dekat kau mengatakan sesuatu..

" kami saling sayang, saling cinta. walaupun tak pernah ada status di antara kami, yang penting saya tahu, dia pun tahu. kami saling tahu perasaan yang mengalir di darah masing-masing."
 
aku menahan napas mendengarnya. berharap semua yang baru saja terdengar ini tidak mungkin. 
sudah sejauh itukah hubungan mereka?
sudah begitu terlambatkah kehadiran saya di sini?
apa ini maksudnya?!

 "saya rasa dia adalah wanita yang sampai saat ini belum saya temui tandingannya. saya yakin dia adalah jodoh saya."

tenggorokanku tercekat hebat. tapi aku masih berusaha kuat untuk tersenyum dan menjadi pendengar yang baik. sebisa mungkin masih memasang mimik muka penuh antusias mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan selanjutnya.

"sejujurnya ibu saya kurang menyetujui wanita ini. masa bodoh. bahkan saya rela untuk diduakan. karena saya percaya bahwa perasaan saya ini tidaklah salah arah."

hei, tidakkah kau melihat seseorang wanita juga yang sedang menatapmu penuh harap ini?!

"saya ingin mencoba membuka hati untuk yang lain, tapi tak bisa lagi".

tuhaan..kuatkan aku..

"terimakasih untuk semua waktu yang kau luangkan untuk mendengar gelisahku."

sama-sama, sayang. terimakasih juga untuk membuatku tersadar dari mimpi selama ini.

dan kau melambai pergi meninggalkanku dalam perasaan yang campur aduk..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar