saya menuliskan kisah dua orang teman saya yang saya kenal baik. saya harus bersikap netral karena dalam hal ini tidak ada yang menyalahkan dan dipersalahkan. saya berusaha mengambil hikmah dari kisah ini se-objektif mungkin sesuai dengan logika saya.
-Andre-
saya mengenal Sheila sudah beberapa bulan, mungkin hampir satu tahun belakangan. salah seorang teman saya merekomendasikan Sheila kepada saya ketika saya iseng-iseng minta dicarikan seorang kenalan yang yaaah cukup "lumayan" lah. singkat cerita, saya pun akhirnya mengenal Sheila melalui situs jejaring sosial. terus terang saya hanya berani membangun komunikasi dengan Sheila hanya via chatting. bukan karena jarak kami yang berjauhan, tapi hanya saja saya masih menikmati saat-saat ber-chatting ria bersama Sheila. kemudian saya memberanikan diri untuk meminta nomor teleponnya. dari situ, saya jadi sering mengirim sms ke Sheila. sangat menyenangkan ternyata. dan sepertinya saya mulai jatuh hati.
pada suatu acara, saya secara tidak sengaja bertemu langsung dengan Sheila. namun parahnya saya belum siap sama sekali! sumber intelijen saya mengatakan bahwa Sheila termasuk perempuan yang tergolong tegas dan tanpa basa-basi. jujur, saya sedikit ragu apakah Sheila memang seperti itu atau tidak. entahlah.
-Sheila-
saya termasuk tipe anak muda masa kini. doyan jalan-jalan, karokean, dan tentu saja internet-addicted! namun, dibalik semua itu, saya mungkin termasuk dalam kelompok perempuan yang tidak memiliki kepekaan sosial, terlebih kepada lawan jenis. hahh. entahlah. mungkin karena sudah terlalu bosan disakiti lelaki. jadi dampaknya adalah saya sedikit menjadi introvert bila berhadapan dengan lawan jenis. namun saya senang sekali bila ada orang-orang baru yang ingin berteman dengan saya! salah satunya adalah Andre. sejauh ini, saya mengenal Andre sebagai sosok yang dewasa dan sabar. haha, sangat bertolakbelakang dengan kepribadian saya yang masih sering menggebu-gebu seperti banteng.
-Andre-
saya tidak pernah menyangka bahwa Sheila merupakan sosok yang sangat menarik aslinya! dan terus terang, ini membuat saya semakin terpukau dan jatuh hati. saya memperhatikan cara dia membawa diri di depan teman-teman sebayanya. tertawa lepas seakan besok pemerintah akan mengeluarkan larangan tertawa di depan umum. wajar bila Sheila mempunyai banyak teman. yah, Sheila memang cantik, walaupun bukan cantik seperti kebanyakan perempuan pada umumnya yang mempunyai fisik yang sempurna. justru karena kekurangan Sheila ada di mana-mana itulah yang membuat dia terlihat cantik dan menarik. pada saat itu, saya dipertemukan dengan Sheila. saya deg-degan juga sih. sempat bingung mau ngobrol tentang apa. namun dengan pandainya Sheila menguasai suasana dan dalam sekejap ia membuat suasana obrolan menjadi hangat.. how i.. she's really perfect, at least for me.
-Sheila-
saya kaget ternyata Andre mempunyai nyali juga untuk menelepon saya, haha. yaah kami ngobrol-ngobrol mengenai banyak hal, dan pastinya saya menyelipkan candaan-candaan garing a la saya. awalnya saya menanggapi biasa-biasa saja, namun lama kelamaan Andre semakin intens menelepon saya dan mengajak saya mengobrol tentang apa saja. ia juga beberapa kali mengajak saya keluar. lantas saya yang tingkat kepekaannya sangat rendah baru menyadari bahwa Andre sepertinya menyukai saya. owh..
-Andre-
ya, saya amat sangat menyukai Sheila! demi Tuhan! saya merasa telah menemukan tambatan hati yang selama ini saya cari. alhamdulillah.. namun masalah lain datang, bagaimana cara saya mengungkapkan perasaan kepada Sheila? ia berhak tahu mengenai perasaan saya selama ini. saya sudah tak tahan untuk berbagi rasa. ternyata rasa suka saya padanya mampu menutupi semua sifat-sifat buruk yang ada dalam diri Sheila. saya menyukainya apa adanya ia. tanpa syarat. lantas saya memutuskan untuk melakukan pendekatan yang lebih serius, karena saya tidak main-main dengan pengharapan saya kepada Sheila.
-Sheila-
kami beberapa kali keluar bersama. Andre baik, sopan, dan lembut. namun, sangat disayangkan saya sering sekali merasa kesal kepadanya karena saya merasa ia sangat kaku dan sangat irit bicara. hal itu yang membuat saya bingung setengah mati, karena saya bukanlah seseorang yang suka bicara sendirian! i need partner in every conversation. saya terkadang mati kutu bila terdapat dead air walaupun berlangsung hanya beberapa menit. dan mungkin ini yang membuat saya tidak menemukan "greget" di setiap pembicaraan.
-Andre-
saya mengikuti setiap perkembangan Sheila. geng intelijen saya pun tak main-main, mulai dari teman-teman sebaya Sheila hingga teman-teman ayahnya Sheila. semua saya jadikan sumber informasi berharga untuk mengetahui sosok Sheila yang sesungguhnya. saya memberi kabar ke orangtua saya bahwa saya telah menemukan gadis impian saya di sini. dan saya serius berniat untuk membawa Sheila ke hadapan mereka sebagai calon istri. orangtua saya sudah setuju dengan pilihan saya, dan rencananya dalam beberapa bulan ke depan saya akan melamar Sheila. tak sabar rasanya menunggu saat-saat itu.
-Sheila-
jiwa muda saya sedang melonjak seperti EKG, tak pernah stabil. saya belum terpikir sama sekali untuk merubah status menjadi istri orang dalam waktu dekat. masih banyak hal yang harus saya capai terlebih dahulu, terutama studi. saya sangat memimpikan untuk bisa mendapatkan beasiswa ke luar negeri. dan saya memang tengah perlahan-lahan mempersiapkannya. di satu sisi, saya harus memikirkan diri saya pribadi dan di sisi lain juga saya harus memikirkan orang-orang yang selama ini mendukung saya. penah suatu waktu Andre mengajak saya berbicara serius mengenai pernikahan. namun, lagi-lagi kepekaan saya yang sangat dibawah standard lambat menyadari bahwa saya adalah target operasi beliau. poor me.
-Andre-
dunia saya seakan runtuh ketika saya membaca catatan harian Sheila. mengapa saya bego sekali membaca kisah kehidupan pribadi orang lain?!! di situ jelas tergambar bahwa Sheila sedang menyukai pria, namun pria itu bukanlah saya! aarggh! jadi selama ini saya hanya bertepuk sebelah tangan?? saya masih berusaha mengumpulkan kepingan hati saya yang sudah remuk. saya hopeless. saya kecewa. pengharapan saya sudah sebegitu besarnya terhadap Sheila. kebaikan Sheila selama ini sukses membuat saya luluh. namun apalah artinya lagi sekarang.. impian untuk membangun rumah tangga bersama Sheila hancur sudah. saya tak punya harapan lagi... akhirnya saya memutuskan untuk mengirimi sebuah pesan kepada Sheila. pesan yang cukup singkat namun mewakili apa yang ada di dalam hati saya sekarang.
"Sheila yang cantik,
saya hanya menawarkan cinta yang sederhana
cinta yang tulus tanpa tendensi dan syarat
cinta yang semata karena Allah, dalam ikatan syar'i
karena saya percaya Allah akan berikan seorang wanita baik untuk pria yang baik.
saya sudah bilang ke orang tua saya, bahwa disini saya temukan seorang gadis yang baik,
dari keluarga yang baik,
dia mungkin akan jadi ibu dari anak-anak saya kelak.
tapi tampaknya cinta saya bertepuk sebelah tangan,
saya membaca catatan harian Sheila sore ini, dan saya merasa..............HOPELESS.
maafkan karena saya terlalu Ge-eR dengan kebaikan Sheila."
-Sheila-
saya pun ikut sedih dan terharu ketika membaca pesan yang dikirim oleh Andre. namun saya tak bisa berbuat banyak. terus terang saya bahagia ternyata masih ada yang melihat saya bukan hanya sekedar dari sisi luarnya saja. maafkan saya Andre karena telah membuatmu merasa kecewa.
-saya-
no comment... T__T