Sabtu, 19 Maret 2011

berada di tengah "dunia lain" - IKJ #1

jadwal saya untuk hari ini adalah koas junior di rumah sakit jiwa yang ada di kota Palembang. waktu yang ditetapkan kepada para KKJ adalah pukul 7.30 sudah harus berada di sana. seperti biasa, saya lebih senang menghabiskan waktu berlama-lama mandi dan berdiri di depan cermin tanpa rasa bersalah padahal jam dinding sudah menunjukkan pukul 7 lebih 10 menit. haha. benar-benar bukan contoh yang baik..

singkat cerita, saya sampai di rumah sakit tersebut sekitar jam 7.35 dan tiba-tiba ponsel saya berbunyi tanda sms masuk. saya membuka pesan dari seorang teman saya yang kebetulan sama-sama sedang bertugas di sana. isinya adalah saya sedang dimana, mengapa belum datang juga. oh yess, that's soo me. selalu datang di detik-detik terkahir :D

rumah sakit ini begitu luas dan juga begitu sepi. ketika saya masuk sendirian, saya hanya melihat seorang perempuan (mungkin pegawai kebersihan di sana) sedang menyapu. ehm, tentu saya juga kurang yakin. tapi saya sih cool aja kan, walaupun dalam hati dag dig dug ser setengah mati :P saya terus menyusuri koridor sendirian. sekali lagi sendirian. dari kejauhan saya melihat bapak-bapak sedang berjalan santai. ah, mungkin ada baiknya saya bertanya pada beliau dimana ruang koas berada, sebab teman saya yang tadi sms saya saja tidak bisa mendeskripsikan ulang jalan menuju ruangan tempat kami berkumpul, pikir saya dalam hati.

si bapak semakin dekat. saya pun siap-siap melemparkan senyum (FYI, saya sangat susah tersenyum, red) semanis mungkin dan berusaha tampak ramah. 6 meter.. 5 meter.. 4 meter.. saya siap-siap bertanya. 3 meter.. saya berdehem dulu.. 2 meter.. oh no, something must be wrong with me.. 1 meter.. alarm tanda bahaya berbunyi kencang di kepala saya!! saya melotot. oh no, tidaaaak! saya baru menyadari ketika si bapak berada pada radius 1 meter di depan saya, di dada kiri bajunya terdapat tulisan bordir "pasien erba".. what the..?

so stupid i was! hampir saja saya meloncat kabur dan berlari sekencang mungkin. betapa tidak pada saat itu, hanya ada saya sendirian dan si bapak. well, bukan bermaksud untuk su'uzhon, tapi saya amat minim ilmu bela diri. saya belum siap bila harus memompa adrenalin sepagi ini. tapi teteeep..jurus andalan saya di situasi yang paling buruk sekalipun adalah dengan tetap bersikap cool. it worked! niat saya yang awalnya ingin bertanya arah, saya urungkan dengan sangat bijak. saya tidak berani menatap mata si bapak karena bukannya saya takut, tapi saya hanya tidak mau bila tatapan mata saya akan disalahartikan, misalnya tiba-tiba si bapak bilang "napa lo liat-liat? hah?" haha, that's just my bad thought, actually. dan akhirnya saya hanya berpapasan dengan si bapak sambil sedikit memejamkan mata. fyuuhh.. *lap keringet*

saya menghubungi teman saya, bertanya di mana ruangan koas yang sedang saya tuju. teman saya hanya mengatakan patokannya adalah mushola. dan itu artinya saya harus mencari mushola yang entah dimana itu. hahh..

singkat cerita, saya sampai juga. jam menunjukkan pukul 8 lebih beberapa menit. residen yang akan membimbing kami belum juga datang. dan dengan tidak manusiawi, tiba-tiba perut saya berkontraksi minta dikeluarkan isinya. hadeeeh benar-benar serba tidak tepat. muka saya sudah pucat menahan sakit perut terus-terusan ini, dan tangan saya sudah berkeringat dingin. untuk yang satu ini, saya tidak bisa bersikap cool.. poor me.

lantas saya bertanya ke teman saya di mana saya bisa menemukan WC. lalu, si teman saya itu berkata "hmm..ada sih, WC mushola aja" oh ya ya.. berarti saya harus menemukan bangunan mushola dulu, baru kemudian menuju ke WCnya. sipp! Dora the explorer is in da house!

saya hanya mempunyai dua pilihan, tetap menahan poop hingga pulang ke rumah atau poop di sana walaupun dalam keadaan tanpa sabun. yaaah pilihan yang sama-sama tidak menguntungkan sebenarnya. tapi harus ada salah satu yang dipilih, dan saya memilih opsi kedua.

saya sotoy bercampur kebelet mencari bangunan yang bernama WC dengan patokannya adalah mushola. okey, yang ada di kepala saya hanya mushola, mushola, dan mushola dengan masih menahan sphincter ani yang masih berkontraksi. oh, dalam keadaan seperti ini terkadang dunia terasa begitu kejam. 

violaa! saya menemukan mushola. akhirnyaaa.. langkah kaki saya semakin meningkatkan frekuensi langkahnya demi sampai secepat mungkin. namun, semua di luar dugaan..

jleb! setiba saya beberapa meter di depan mushola, lagi-lagi keadaan ajaib mendatangi saya. langkah saya terhenti ketika mendapati di dalam mushola tersebut ada beberapa orang laki-laki yang sedang menyapu mushola. yaaakk lelaki dengan baju berlabel di dada kiri. owwmaaann! seakan nabrak tembok, kaki saya tidak bisa melangkah lagi ke depan. saya kembali melotot. dan alarm tanda bahaya kali ini berdering tiga kali lebih kencang dari pada yang pertama tadi. ebuset!

"suit..suit.."
"cewek..cewek..hehehe"
"piwiit..piwiit.."

syiiiiit! hahaha. aseli speechless saya. ajaib sekali hari saya kali ini! ada yang lagi nge-lap pintu mushola, membawa ember, dan lain-lain. tuhaaan, apa yang sedang terjadi sekarang.. saya memang suka kalo digodain laki-laki, tapi please bukan jenis yang ini. mamaaaaaaa...!!

hasrat poop hilang entah ke mana. saya bahkan sempat lupa dengan niat dan tujuan saya di awal tadi. hahahaha. dengan kocak dan muka datar menahan malu saya balik kanan bubar jalan. jalannya dicepet-cepetin. terlebih lagi ketika saya mendengar ada yang bilang "nak ke mano..? hehehe" dari arah mushola. oh tidak, ini konyol. hampir meledak ketawa saya menertawakn diri sendiri! hahaha. saya pun bahkan tidak berani menoleh lagi ke arah mushola. ngibriiiitt!! kontan saya kabur. hahaha.


well, life treats you soo perfectly unpredictable :D

*laugh*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar