Minggu, 25 Juli 2010

semakin bobrok saja

hari ini, setelah mungkin berpuluh puluh kali saya memenuhi undangan resepsi pernikahan, pandangan saya terhadap masyarakat tetap sama : semakin tidak teratur dan semakin tumpul insting sosialnya. parahh..

saya berikan rincian hal hal apa saja yang selalu terjadi berdasarkan pengalaman saya selama ini :
  1. suasana selama resepsi hampir selalu bisa dipastikan seperti sedang berada dalam kawanan lebah yang sedang heboh hebohnya ber-zzz..zz..zzz
  2. apabila dalam resepsi terdapat hiburan (baik berupa band ataupun organ tunggal) hampir selalu bisa dipastikan lagu lagu yang dibawakan adalah lagu lagu yang tidak bertemakan tentang kebahagiaan memasuki gerbang hidup baru. hmm..misalnya lagu Mau Dibawa Kemana (Armada) dimana inti dari lagu tersebut adalah "mau dibawa kemana sih hubungan kita ini? geje mulu..gak jelaas!" padahal sudah jelas sekali sekarang hubungan yang ada telah menjadi suami istri. sangat jelas! lalu pernah juga ada lagu Teruskanlah (Agnes Monica). nah yang ini lebih aneh bin ajaib lagi. kita semua tahu pada reffnya berbunyi "ku hidup dengan siapa? kau hidup dengan siapa? kau kekasihku tapi orang lain bagiku..kau dengan dirimu saja..kau dengan duniamu saja.." HAH?? gak salah nih, belum apa apa udah didoain pake lagu autistik dalam rumah tangga (haduh, saya tidak bisa menemukan istilah yang lebih tepat). benar benar dunia terbalik bolak *lhoo?* saya sangat mengapresiasi bila lagu yang dibawakan dalam acara resepsi bernuansa kebahagiaan, rasa syukur atas rezeki, cinta yang teramat mendalam, endless love, dll. hmm..seperti lagu From This Moment (Shania Twain). I LOVE IT
  3. selanjutnya ketika berdoa. hampir selalu bisa dipastikan tidak dalam kondisi khidmat. astaga..yang didoain ini dua manusia yang baru akan meniti hidup mandiri lho, bukan remaja yang lagi ngerayain ulang tahun yang ke-17! percuma dibuat acara 'berdoa' kalau yang berdoa hanya yang mimpin doa. kontras sekali..
  4. terakhir dan yang paling menyebalkan. ketika acara inti telah selesai,  hampir selalu bisa dipastikan, dalam hitungan sepersekian sekon, gedung tempat dihelatnya resepsi berubah menjadi seperti gedung DPR yang sedang kena amuk massa : riuh, tidak teratur, dan *hasshh* saling sikut antrian makan! oh my God. apa sudah sebegitu tumpulnya pengetahuan dan insting masyarakat terhadap aturan tak tertulis?? memprihatinkan sekali..
ini baru hal hal kecil yang paling dasar. saya tidak bisa membayangkan apabila suatu saat masyarakat (termasuk diri kita sendiri) akan sembarangan meludah, merokok, miksi, atau bahkan defekasi?? shoot me!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar