beberapa hari belakangan ini saya lagi semangat semangatnya mendengarkan lagu Cicak di Dinding, punya Dee yang diambil dari buku Rectoverso. saya baru menyadari bahwa saya pernah berada dalam 'alunan' lirik lagu ini..
Nada dan puisi datang dan pergi menghampirimu
Tiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati
Kadang benda mati yang memenangkan
Tempat di sisimu
Atau hewan kecil yang luput dari pandanganmu
Ku berserah dalam ketakberdayaan
Berbahagia dengan satu impian
Dan satu kejujuranku
Ku ingin jadi cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Hanya suara dan tatapku menemanimu
Dan ku menyadari tanganku
Tak kan mampu meraihmu
Walau cinta katanya tak kan lelah memberi
Ku lepas engkau, ombak hatiku
Percikmu abadi menyegarkanku
Namun biarlah kini...
Kuingin jadi cicak
S'perti cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Melekat, menemani, membelai dinding jiwamu...
Tiada yang mampu merengkuh arti dan isi hati
Kadang benda mati yang memenangkan
Tempat di sisimu
Atau hewan kecil yang luput dari pandanganmu
Ku berserah dalam ketakberdayaan
Berbahagia dengan satu impian
Dan satu kejujuranku
Ku ingin jadi cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Hanya suara dan tatapku menemanimu
Dan ku menyadari tanganku
Tak kan mampu meraihmu
Walau cinta katanya tak kan lelah memberi
Ku lepas engkau, ombak hatiku
Percikmu abadi menyegarkanku
Namun biarlah kini...
Kuingin jadi cicak
S'perti cicak di dindingmu
Cicak di dindingmu
Melekat, menemani, membelai dinding jiwamu...
buat jojo?
BalasHapus